Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ustadz, saya ingin bertanya mengenai masalah
"tindihan" ketika tidur, apa benar itu karena diganggu oleh jin?
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
lffah Hanifah, Yogyakarta
Jawaban
Wa’alaikumussalam
Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb pencipta
alam semesta beserta isinya yang telah memerintahkan kita untuk bertauhid dan meninggalkan
kesyirikan. Sholawat serta salam semoga terlimpah ruah kepada nabi akhir zaman Muhammad
saw.
Saudari lffah Hanifah, sebelum saya membahas
pertanyaan Anda dan pembaca yang mempunyai masalah yang sama, ada baiknya kalau
kita jelaskan dahulu maksud tindihan dalam bahasa lndonesia. Tindihan artinya terhimpit,
tidak dapat bergerak dan merintih-rintih (pada ketika tidur). (Lihat Kamus
Besar Bahasa Indonesia edisi kedua). Sedang dalam istilah Arab tindihan ini
disebut al-kawabis yaitu seseorang yang dalam tidurnya melihat sesuatu yang
menghimpitnya sedangkan ia ingin meminta pertolongan tetapi tidak bisa.
Jadi tindihan adalah bagian dari mimpi yang
disebabkan gangguan jin atau setan dalam tidur. Mimipi seperti ini bila sering
dialami oleh seseorang bisa dijadikan indikasi bahwa orang tersebut tengah
diganggu jin.
Didalam kitab Shahih Muslim diriwayatkan.
Dari Abu Qotadah dari Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi yang baik itu dari Allah
sedang mimpi yang jelek dari setan. Maka barangsiapa bermimpi dan dia tidak
menyukainya maka hendaklah ia meniup ke kiri dan mohon perlindungan kepada
Allah dari syetan, maka mimpi itu tidak membahayakannya dan jangan menceritakan
kepada orang lain. Dan opabila bermimpi yang baik maka ceritakanlah dan jangan
menceritakan kecuali kepada orang yang senang (mendengarnya).” (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut bisa dipahami dengan
jelas bahwa segala mimpi yang buruk itu datang dari syetan. Atau setidaknya,
ada pengaruh syetan. Sebab, penyebutan kata "mimpi" pada hadits di
atas dalam bentuk umum.
Boleh jadi mimpi yang buruk itu merupakan
suatu ulangan dari pengalaman atau peristiwa yang pernah dialami oleh
seseorang, karena memorinya masih ada di otaknya, misal ketemu dengan orang
telah meninggal dalam keadaan seperti ketika ia masih hidup. Atau
kenangan-kenangan masa di SMA dulu, sepertinya kembali bertemu dengan teman-teman
pada waktu itu padahal di alam sadarnya ia telah lama berpisah dengan mereka
bahkan sudah saling tidak tahu dimana tempat mereka masing-masing.
Kalau ada yang menakutkan dari peristiwa-peristiwa
tersebut berarti ada campur tangan syetan disitu. Bisa jadi tujuannya membuat
orang itu menjadi trauma dengan peristiwa tersebut, atau agar ia banyak melamun masa-masa itu dan melupakan keadaan
dan kenyataan yang dia alami sekarang. Ujung-ujungnya, bisa membuat orang
stress karena karena terlalu banyak memikirkan nya.
Ada beberapa amalan yang disunnahkan ketika
mengalami tindihan:
1.
Meniup ke kiri tiga kali.
2.
Beristi’adzah (memohon perlindungan) kepada
Allah dengan membaca : ‘Audzubillahi minasy syaithonir rojim’. Sebanyak
tiga kali
3.
Tidak bercerita kepada orang lain.
4.
Merubah posisi tidurnya
5.
Bangun untuk sholat sunnah itu akan lebih utama.
Selain itu, hal lain yang juga tidak boleh dilupakan
adalah berdoa sebelum tidur. Usahakan juga berwudhu sebelum tidur, sebagaimana
telah kita bahas pada beberapa edisi sebelumnya. Demikianlah saudari lffah
Hanifah, semoga Anda selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin
Ust. H. Achmad Junaedi, Lc. MHi
Direktur Rumah Ruqyah Indonesia
Yang di maksud dengan tidak bercerita kpda orang lain itu alesan nya dan efek nya knpa pak ustd krna saya juga sering ngalamin hal yg sama tapi saya suka cerita ke orang lain..trimaksih pak ustd
ReplyDeleteTidak menceritakan kepada yang lain saat bermimpi buruk adalah sunnah Rasulullah. Maksudnya, mimpi buruk adalah salah satu gangguan jin saat tidur, tidak membahayakan bahkan ada solusi untuk mengatasinya.
DeleteJika menceritakan selain tidak ada manfaatnya, juga khawatir membuat takut orang lain. Wallahu'alam bishowab
Penglaman saya Pertamakali tindihan malah pas waktu maduk pesantren dulu
ReplyDelete