Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kepada yang terhormat ustadz Ahmad Junaidi, pada kesempatan ini
saya ingin meminta beberapa keterangan berdasarkan lslam tentang dunia mistis
yaitu :
Keadaan masyarakat desa saya mempercayai adanya peliharaan siluman
buaya atau makhluk halus lainnya seperti sampiran atau kembaran yang hilang ke alam
sebelah. Fakta menunjukkan apabila kembaran tersebut tidak diberi makan, maka
salah satu dari keluarga saya ada yang kerasukan dan tingkahnya seperti buaya
yang mengamuk dan kelaparan. Tapi dia berbicara, dia meminta makan, jika tidak
dikasih maka dia mengancam saudara saya bisa gila selamanya. Ancaman itu
membuat keluarga saya tidak tega dengan saudara saya yang kerasukan jin itu.
Akhirnya permintaannya kita turuti. Apa yang harus kami lakukan menurut lslam?
Seperti halnya ahli dalam ilmu pengobatan, saudara yang diyakini
memiliki saudara kembar di alam sebelah atau orang yang katanya punya ilmu
diberi makhluk alam sebelah sangat manjur dan berhasil menyembuhkan segala
penyakit. Apakah ada dampak bagi orang yang memiliki ilmu tersebut? Dan apa
dampak bagi orang yang berobat di kemudian hari? Yang dikatakan sembuh tapi
sembuhnya karena ditolong jin ?
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Syarifah,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Jawaban :
Wa’alaikumussalam
Warahmatullahi Wabarakatuh
Saudari Syarifah yang mudah-mudahan di rahmati Allah SWT, senang
sekali kami mendapatkan kepercayaan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang
saudari ajukan kepada kami.
Terlebih dahulu mari kita perkuat keimanan kita tentang
kemahakuasaan Allah dalam mendesain ciptaan-Nya. Amat sangat sempurna segala
yang la jadikan. Semua mengikuti hukum yang telah ditetapkan-Nya yang kita
sebut: sunnatullah, setiap ada keyakinan yang keluar dari sunnatullah
ini maka harus ditolak.
Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam ini dari yang
terkecil sampai yang terbesar, baik yang tampak atau yang tidak tampak, yang
berakal dan yang tidak berakal dan seterusnya. Allah berfirman, “Yang
demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?”
(QS. Ghofir: 62).
Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang berkembang biak secara
berketurunan, mulanya hanya Adam kemudian Allah ciptakan Hawa sebagai pendampingnya
yang kelak memiliki anak dan anaknya memiliki anak dan terus berkembang sampai
milyaran jumlahnya. Di dalam surat An-Nahl Allah berfirman, “Allah
menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu
dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari
yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan
mengingkari ni’mat Allah?” (QS. An-Nahl : 72).
Di dalam ayat ini Allah tekankan bahwa istri-istri manusia itu
berasal dari jenis manusia itu sendiri, lalu dari perkawinan antara laki-laki
dengan perempuan lahirlah anak-anak, begitu seterusnya. lnilah yang disebut sunnatullah
yaitu ketetapan Allah yang harus berlaku pada makhluk-Nya dan tidak mungkin
alam dan seisinya ini menyalahi sunnatullah itu. Termasuk masalah
keturunan, tidak ada manusia yang melahirkan hewan atau jin dan sebaliknya
tidak ada manusia yang dilahirkan oleh hewan atau jin. Karena apabila itu
terjadi akan menyalahi sunnatullah dan akan terjadi kerusakan sistem
yang telah Allah tetapkan.
Maka pertanyaan saudari tentang saudara kembar di alam lain yang
sering disebut: sedulur sejati, sedulur pancer, kakang kawah adi ari-ari
dan sebagainya, yang hilang di alam sebelah adalah sangat berbau ‘katanya’.
Karena sangat mustahil jika dikatakan bahwa semua manusia yang lahir memiliki
saudara kembar yang menghilang tatkala dilahirkan, tentu akal sehat kita tidak
akan menerima bila seorang ibu yang jelas-jelas hanya melahirkan seorang jabang
bayi dan disaksikan oleh orang banyak kemudian dikatakan ia telah melahirkan
kembar yang satu kelihatan sedang yang lain raib.
Sungguh merupakan keyakinan menentang ajaran agama lslam dan
mengada-ada yang sangat bertolak belakang dengan tauhid yang hanya bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadits bahkan disebut sebagai kedholiman di atas kedholiman.
Allah berfirman, “Dan siapakah yang lebih dzolim daripada orang
yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama lslam?
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. As-Shaf:
6).
Sedang apa yang saudari anggap sebagai fakta yang sering terjadi di
keluarga saudari adalah merupakan bukti lain yang memperkuat tidak adanya
saudara kembar yang menjadi mitos di masyarakat. Yang terjadi sebenarnya hanya
kesurupan biasa yang dilakukan oleh jin, syetan atau siluman (syetan juga)
seperti yang saudari sebutkan sendiri.
lntinya kesurupan itu semua dilakukan oleh syetan dari kalangan
jin, jika dia mengetahui hal ihwal tentang keluarganya atau leluhurnya maka
dapat dipastikan jin itu adalah qorin (jin pendamping) yang pernah
mendampingi keluarganya yang telah meninggal atau jin yang pernah dipelihara
oleh orang yang telah meninggal tersebut.
Syetan yang merasuk ke dalam tubuh manusia sering berbohong dan
menakut-nakuti orang yang ada di sekitarnya, memang demikian tabiatnya. Jangan
percaya dan jangan takut pada perkataan syetan. Jika ia mengaku saudara
kembarnya, katakan dengan tegas: Kamu Pembohong!. Karena ada juga syetan
yang mengaku arwahnya orang yang telah meninggal.
(Dari pengalaman kami meruqyah) Sampai-sampai ada syetan
pada waktu diruqyah mengaku bahwa dirinya adalah ruhnya nabi Muhammd SAW, namun
ketika kami tidak percaya kepadanya dan kami mengatakan ; “kamu pembohong besar”,
akhirnya ia mengaku bahwasannya ia adalah jin. Kami pernah juga meruqyah seorang
muslimah yang sering diganggu oleh jin berupa gangguan fisik dan jiwanya, ia
merasa seperti ada yang mengikutinya atau menjaganya dan sewaktu tidur
kadang-kadang seperti ada orang yang menggauIinya, sakit punggungnya tidak
sembuh-sembuh dll.
Ketika kami ruqyah jin itu mengaku ruh moyangnya, padahal muslimah
itu sudah tidak tahu moyangnya yang menurut cerita bapaknya berasal dari
Sulawesi. Setelah kita bentak ; “kamu bohong!”, ia menurunkan
perkataannya dengan mengatakan saya adalah saudara kembar moyangnya, kemudian
mengaku ia ilmu kakeknya dan terakhir mengakui sesungguhnya ia dahulu adalah
peliharaan moyangnya. Banyak kasus tentang hal ini yang tidak mungkin kami ceritakan
satu per satu.
Kesimpulannya, mari kita putus belenggu kezholiman syetan terhadap
manusia ini. lslam tidak mengakui adanya
saudara kembar di alam lain seperti yang telah kita jelaskan di atas. Sedang
cara untuk memutus gangguannya itu harus dengan membersihkan aqidah kita dari
keyakinan-keyakinan yang tidak benar baik sumber atau faktanya, kemudian
lakukanlah ruqyah syar’iyyah kepada siapa saja yang terganggu oleh
syetan dari kalangan jin ini dengan selalu memohon perlindungan dan bimbingan
dari Allah SWT.
Setelah kita menyakini bahwa tidak ada saudara kembar yang
menghilang di alam sebelah dan yang benar adalah makar syetan dan tipu dayanya terhadap
manusia. Maka segala kepercayaan yang terkait dengannya harus kita luruskan,
termasuk meminta bantuan kepada mereka (makhluk alam sebelah). Walaupun
terkesan untuk kebaikan misalnya: mereka membantu dalam pengobatan medis atau
non medis. Sebab, Allah melarang manusia meminta bantuan kepada jin. Allah
berfirman; “Sesungguhnya diantara laki-laki manusia ada yang meminta
perlindungan kepada laki-laki jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa
dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6).
Mengenai dampak bagi orang yang berkolaborasi dengan jin sangatlah
jelas seperti ayat di atas. Dan perlu diketahui bahwa bantuan jin bukan bantuan
gratis, mereka pasti meminta mahar atau harganya. Harga yang paling disukai syetan
adalah tergelincirnya aqidah orang itu, dengan cara yang halus tetapi pasti.
Banyak contoh kasus seseorang yang merasa dibantu oleh jin untuk
bisa beribadah pada malam hari, hal ini tanpa ia sadari sebenarnya ibadahnya bukan
semata-mata karena Allah. Jika karena Allah tanpa ada yang membangunkanya
mestinya dia tetap melakukan ibadah tersebut. Sedang bagi yang meminta bantuan
kepada orang yang di bantu oleh jin, sama hukumnya dengan orang yang mendatangi
dukun dan yang sebangsanya dimana termasuk perbuatan yang dilarang oleh
Rosulullah SAW. Beliau pernah bersabda, “Barang siapa mendatangi tukang
ramal atau penyihir atau dukun dan ia membenarkan apa yang diucapkannya maka ia
telah ingkar terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW.” (HR. Bazzar
dan Abu Ya’la dengan sanad yang bagus).
Mari kita bentengi aqidah kita dari tipu daya syetan dan
agen-agennya dengan memperdalam ilmu keislaman kita yang berdasarkan kitab
Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rosulullah SAW. Wallahu a’lam.
Ustadz H. Achmad
Junaedi, Lc, MHi
Direktur Rumah Ruqyah Indonesia
RRIAds - Bidara Ruqyah (Order via Tokopedia / KLIK GAMBAR)
FB: Rumah Ruqyah Indonesia - Twitter @RumahRuqyahID
0 comments:
Post a Comment
Postingan antum akan tampil setelah diseleksi dan layak tampil. Jazakumullah Khairan Katsiran