Seni Berobat Dalam Islam [3]
Tazyin dalam
pengobatan
Meskipun
rambu-rambu pengobatan dalam syari’at Islam telah jelas, namun pada
kenyataannya banyak kaum Muslim yang tidak mentaatinya. Sampai saat ini banyak
orang yang menghalalkan cara dalam mencari kesembuhan atau berobat.
Saat terserang penyakit kulit yang tak
kunjung sembuh setelah diterapi secara medis, atau mengkonsumsi obat-obat kulit
yang ada, mereka menempuh jalur pintas.
Makan
daging cicak atau jenis binatang lainnya yang telah diharamkan oleh syari’at
Islam.
Saat terserang penyakit tumor ganas yang
menurut perhitungan dokter spesialisnya, kondisinya sudah tak mungkin tertolong
lagi secara hitungan medis, hanya tinggal nunggu kematian tiba.
Lalu atas nama usaha dan demi kesembuhan,
mereka datang ke praktik pengobatan alternative berbau klenik, yang menjanjikan
penyembuhan sakitnya tanpa operasi.
Kalaupun dengan operasi, operasinya misterius dan mistis, tidak mengeluarkan darah
dan juga tidak menimbulkan luka dan tidak meninggalkan bekas sayatan. Aneh kan?
Yang lebih aneh lagi. Mereka tidak merasa
berdosa saat mengkonsumsi obat-obatan yang haram tersebut. Dengan alasan
berobat, menurut mereka sah-sah aja, meskipun haram. Padahal, riwayat di atas
secara jelas dan tegas Rasulullah melarang hal itu.
Bahkan ada orang yang bangga dengan obat
haram tersebut. Karena merasa sakitnya sembuh setelah minum obat itu, akhirnya
dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya.
Menasehati orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Mengajak keluarganya ke dukun yang dianggap telah menyembuhkannya.
Itulah tazyin syetan dalam pengobatan.
Obyeknya merasa tidak bersalah meskipun melanggar syari’at. [Bersambung]
RRIAds - Sabun Bidara Ruqyah (Order via Tokopedia / KLIK GAMBAR)
FB: Rumah Ruqyah Indonesia - Twitter @RumahRuqyahID
0 comments:
Post a Comment
Postingan antum akan tampil setelah diseleksi dan layak tampil. Jazakumullah Khairan Katsiran